KOTA PAGARALAM

KOTA PAGARALAM


(Permendagri No.66 tahun 2011)

SEJARAH

Sejarah terbentuknya Kota Pagar Alam sebagai Kota Administratif terinspirasi dengan dikeluarkannya peraturan Presiden RI Nomor 22 tahun 1963 tentang penghapusan Karesidenan, maka secara otomatis tidak ada lagi pemerintahan Kawedanaan Tanah Pasemah (Kecamatan Tanjung Sakti, Kecamatan Jarai, Kecamatan Kota Agung dan Kecamatan Pagar Alam sebagai Ibukota Kawedanaan). Selanjutnya proses demi proses sampai akhirnya lahirlah Kota Pagar Alam Kota Administratif dengan diterbitkannya peraturan Pemerintah dengan Nomor 63 tahun 1991 tentang Pembentukan Kota Administratif dengan pemekaran wilayah 4 (empat) Kecamatan.

Setelah melalui perjuangan yang cukup menyerap pikiran dan tenaga, akhirnya ditetapkan Undang – Undang Nomor 8 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001 tentang pembentukan Kota Pagar Alam, dan puncak seremonial Kota Pagar Alam, sebagai Kota Otonom terjadi dengan diresmikannya Kota Pagar Alam oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI pada tanggal 17 Oktober 2001. Selanjutnya pada tanggal 12 November 2001 Gubernur Sumatera Selatan atas nama Menteri Dalam Negeri melantik Drs. H. Djazuli Kuris melaksanakan pelantikan perdana perangkat Pemerintah Kota Pagar Alam pada tanggal 7 Januari 2002.

Sumber :  www.kemendagri.go.id



ARTI LOGO



Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 09 Tahun 2003 Tanggal 14 Agustus 2003 tentang Lambang Daerah Kota Pagar Alam berbentuk perisai bergaris kuning emas dan dasarnya merah putih yang melambangkan pemancangan pertama merah putih di Daerah Pagar Alam, yang didalamnya terdapat lukisan-lukisan yang bermakna sebagai berikut :
  1. Padi berjumlah 17 (Tujuh Belas) butir melambangkan Tanggal 17 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
  2. Bambu runcing 2 (Dua) buah setiap bambu terdiri dari 4 ruas sehingga berjumlah 8 ruas, melambangkan bulan 8 (Bulan Agustus), bulan Proklamsi Kemerdekaan RepublikIndonesia. 
  3. Bambu runcing melambangkan Kota Perjuangan.
  4. 5 (Lima) tandan buah kopi, setiap tandan terdiri dari 9 (Sembilan) buah biji, sehingga berjumlah 45 (Empat Puluh Lima) buah biji, melambangkan Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.
  5. Pita warna merah putih pengikat bambu runcing melambangkan eratnya ikatan Persatuan dan Kesatuan rakyat dalam melawan penjajah.
  6. Pita bertuliskan “BESEMAH KOTA PERJUANGAN” terdiri dari 21 (Dua Puluh Satu) huruf melambangkan tanggal berdirinya Kota Pagar Alam sekaligus motto yang mengandung pengertian bahwa perjuangan masyarakat besemah belum selesai dan akan terus berlanjut.
  7. Bangunan gedung berjumlah 6 (Enam) buah, melambangkan bulan 6 (bulan Juni) bulan berdirinya Kota Pagar Alam.
  8. Atap rumah adat besemah berwarna hitam berjumlah 2001, melambangkan Tahun berdirinya Kota Pagar Alam.
  9. Penulisan kata “ Pagar Alam” terdiri dari dua suku kata (Pagar Alam).
  10. Tulisan Pagar Alam pada atap rumah adat besemah berwarna putih.
  11. Gunung Dempo merupakan ciri khas geografi Daerah Kota Pagar Alam.
  12. Bangunan Gedung dilembah Gunung Dempo melambangkan Kota.
  13. Latar belakang Gunung Dempo berwarna biru muda, melambangkan daerah perkebunan/pertanian dimana mayoritas masyarakatnya petani.
  14. Petak Warna putih, melambangkan cita-cita luhur dan kesucian.
  15. Petak Warna hijau daun, melambangkan kesuburan tanah.
 Sumber : www.kemendagri.go.id



NILAI BUDAYA



Saat memasuki Kota Pagar Alam, Keindahan Daya Tarik Kota Pagar Alam sangat terasa dimana Gerbang Kota “Liku Endikat”  memiliki panorama yang unik begitupun saat melewati Liku Lematang dengan Air Terjunnya yang indah sangat menggugah kita untuk turun dan beristirahat sejenak.








Gunung Dempo dengan perkebunan teh yang terhampar luas dan dilengkapi dengan tempat peristirahatan yang nyaman adalah objek wisata  andalan. Wisatawan juga dapat mengunjungi lokasi Pabrik Pengolahan Teh  yang merupakan salah satu peninggalan bersejarah (Belanda). Masih di sekitar Gunung Dempo, anda dapat mengunjungi Air Terjun “Cughup  Embun” dimana menurut kepercayaan masyarakat setempat jika  mencuci muka di sini maka orang tersebut akan awet muda.

Di samping itu, objek wisata megalith dan perkebunan rakyat dapat menjadi   tujuan berikutnya. Ada Batu “Manusia dililit Ular” (Tanjung Aro), Batu “Beghibu”  (Komplek  Peninggalan Batu Megalith), Rumah Batu dan lain-lain.  Anda pun dapat menikmati pemandangan perkebunan sayur ( kol, cabe, wortel dll ), kopi dan kolam-kolam ikan yang menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat setempat.



INFO BERITA TERBARU "SRIWIJAYA POST"

1. Kota Pagaralam Mencoba Untuk Bekerjasama Dengan PT. Indofood

SRIPOKU.COM, PAGARALAM -- Sebagai upaya memajukan dan mensejahterakan para petani di Kota Pagaralam. Pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam melakukan berbagai inovasi agar hasil bumi di Pagaralam dapat terjual. Bahkan saat ini Pemkot Pagaralam akan melakukan kerjasama dengan PT. Indofood. Dalam kerja sama tersebut seluruh petani di Pagaralam akan dilibatkan dalam memasok bahan baku berbagai produk PT. Indofood.

Walikota Pagaralam, dr Hj Ida Fitriati mengatakan, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan PT. Indofood untuk menyediakan bahan baku sejumlah produk PT. Indofood. Melalui kerja sama tersebut seluruh petani di Kota Pagaralam akan dlibatkan sehingga pasokan bahan baku mencukupi. "PT. Indofood membutuhkan bahan baku yang cukup banyak untuk menghasilkan produk mereka. Sementara, hasil pertanian di Kota Pagaralam cukup melimpah. Untuk itu kita akan menjajaki kerjasama agar hasil pertanian Kota Pagaralam bisa lebih bersaing," ujarnya kepada Sripoku.com, Jumat (16/5/2014). Saat ini bahan baku yang akan dilakukan kerjasama yakni komoditi cabai. Hasil cabai di Pagaralam cukup banyak dan berkualitas tinggi. Untuk itu bahan baku tersebut akan ditawarkan ke PT. Indofood. "Untuk sementara kita menawarkan komoditi cabai ke pihak Indofood. Jika nanti PT. Indofood berkenan bekerjasama maka pertanian akan kita atur sehingga kebutuhan bahan baku selalu terpenuhi setiap bulannya," jelasnya.
 Sumber : Sriwijaya Post. sripoku.com

NOTE :
Untuk Ibu Walikota Pagaralam, kenapa kok tidak mencoba bekerjasama saja dengan PT. Torabika Bu, padahal mayoritas penduduk Kota Pagaralam kan bermata pencaharian sebagai petani kopi Bu. Sedangkan untuk komoditi yang lainnya kan tidak semua penduduk Kota Pagaralam memiliki tanah yang bisa ditanami hasil sayur mayur, ada baiknya dipertimbangkan lho Ibu Walikota Pagaralam.


2. 20% Pegawai Negeri Sipil Kota Pagaralam Malas

SRIPOKU.COM, PAGARALAM -- Sepertinya tim monitoring kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang di bentuk pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam tidak berjalan dengan baik. Kondisi ini terbukti dari masih banyaknya PNS dan CPNS yang malas masuk kantor saat jam kerja. Bahkan parahnya lagi, hampir 20 persen PNS disetiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tidak pernah mengikuti apel pagi. Padahal pihak Pemkot Pagaralam mewajibkan setiap PNS untuk mengelar dan mengikuti apel pagi sebelum jam kerja dimulai.

Sampai saat ini masih saja ditemukan sejumlah PNS yang indisipliner dan jarang masuk kantor. Hal ini diungkapkan salah seorang pejabat Sekretaris SKPD di lingkungan Pemkot Pagaralam yang enggan disebutkan namanya. Menurutnya, meskipun sudah berulangkali diingatkan untuk meningkatkan disiplin sewaktu jam kerja dengan ikut apel pagi dan siang. Namun sejumlah PNS tetap membandel indispliner.

"Para PNS ini sudah tidak peduli lagi dengan aturan, pasalnya kita hampir setiap kali mengingatkan PNS indipliner bersangkutan untuk rajin masuk kerja, bahkan kita telah memberikan teguran secara lisan, sekaligus telah diajukan pembinaan secara berjenjang di lingkungan kerja kami. Namun tetap saja hal tersebut dilakukannya lagi," ujarnya, kepada Sripoku.com, Minggu (18/5/2014). Parahnya masih ditemukan PNS masuk dan pulang kerja tidak sesuai dengan jam kerja yang ditentukan. "Datang ke kantor pukul 10 pagi dan pulang pukul 12 siang. Kami hanya berharap pihak terkait dapat segera turun tangan mengatasi menurunnya tingkat kedisplinan PNS tersebut," jelasnya.

Sumber : Sriwijaya Post. sripoku.com

NOTE :

Waduh,  waduh, waduh, perlu di tindak tegas tuh oknum Pegawai Negeri Sipil yang tidak disiplin, makan gaji buta namanya. Bila perlu di copot saja dari PNS Kota Pagaralam. Malu dong sama TKS, tidak dikasih gaji aja rajin kerjanya dan disiplin.